Seiring perkembangan zaman, pemanfaatan teknologi dan sistem informasi juga semakin berkembang. Termasuk di bidang kesehatan seperti apotek. Pemanfaatan teknologi akan membuat pekerjaan di pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien sehingga akan memudahkan penggunanya, salah satunya adalah penggunaan resep elektronik (e-resep atau e-prescription).
Resep adalah permintaan tertulis seorang dokter, dokter gigi atau dokter hewan yang berizin berdasarkan peraturan perundangan kepada seorang apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat kepada pasien. Menurut Permenkes Nomor 34 Tahun 2021 disebutkan bahwa resep dapat diterima dalam bentuk tertulis maupun elektronik. E-resep atau resep elektronik adalah resep yang berbentuk digital sehingga tidak dituliskan di kertas. Peresepan dilakukan dengan memanfaatkan teknologi digital. Ini akan memudahkan dari dokter sebagai pembuat resep hingga ke apotek sebagai yang menerima resep obat untuk selanjutnya diserahkan kepada pasien.
(Baca juga : Bagaimana Alur Pelayanan Resep di Apotek?)
Awalnya, penggunaan e-resep ini digunakan untuk mengurangi penularan penyakit pandemic Covid-19. Namun, ternyata penggunaan e-resep juga mempunyai banyak manfaat lainnya, lho! Yuk, simak penjelasannya ya!
Mengurangi kesalahan pembacaan resep
Seluruh komponen pada resep merupakan informasi yang penting dan tidak boleh ada kesalahan interpretasi karena mencakup keamanan dan keselamatan pasien. Kesalahan dalam pembacaan resep tentu saja dapat berakibat fatal dan dapat menyebabkan terjadinya hal yang tidak diinginkan karena penggunaan obat yang salah (medication error). Dengan e-resep, dokter akan langsung menuliskan resep pada sistem yang terhubung dengan bagian persediaan di apotek sehingga petugas apotek tidak lagi kesulitan dan salah dalam membaca resep dokter.
Sistem sudah terintegrasi dengan data persediaan
Dengan resep manual (tulisan) seringkali dokter meresepkan obat yang stoknya kosong atau produknya tidak tersedia di apotek. Sehingga perlu dilakukan konfirmasi oleh Apoteker untuk mengganti obat tersebut. Nah, dengan memanfaatkan resep elektronik yang sudah terintegrasi dengan data persediaan, maka dokter dapat mengetahui persediaan apotek. Dokter dapat langsung meresepkan obat sesuai dengan yang tersedia di Apotek.
Mempercepat pelayanan dan penyiapan obat
Resep elektronik yang masuk ke apotek akan mempercepat pelayanan dan penyiapan obat. Terlebih jika penulisan resep sudah terintegrasi dengan data persediaan. Apoteker dan Asisten Apoteker tidak mengalami kesulitan dalam membaca tulisan resep dokter. Jika resep berisi obat racikan, hal ini juga akan dipermudah dengan perhitungan otomatis kebutuhan bahan racikan dari sistem. Dengan begitu, pelayanan dan penyiapan obat akan menjadi lebih cepat.
(Baca juga : Obat Racikan, Tidak Semua Obat Boleh Diracik!)
Memudahkan pencarian resep
Menurut Permenkes Nomor 73 Tahun 2016, resep harus disimpan sekurang-kurangnya selama 5 tahun. Dengan kertas resep yang biasanya berukuran kecil dan dapat berisiko terselip dan hilang sehingga menyebabkan kesulitan saat akan mencari data resep ataupun data pasien yang dibutuhkan. Dengan resep elektronik, resep akan tersimpan secara otomatis pada sistem dan dapat diakses dengan mudah kapan saja. Risiko kehilangan resep juga dapat diantisipasi dengan pengamanan data oleh sistem atau software.
Menghemat biaya operasional
Karena resep sudah tersimpan secara otomatis pada sistem dan tidak ada lagi dalam bentuk kertas, maka apotek tidak perlu menyiapkan ruang penyimpanan khusus untuk dokumen resep. Selain itu, pasien juga tidak perlu mengantarkan resep kepada petugas apotek karena resep sudah otomatis masuk ke sistem apotek. Hal ini dapat menghemat biaya operasional di fasilitas kesehatan termasuk apotek.
Fitur penerimaan dan penebusan resep di software Apotek Digital
Apotek Digital adalah software yang didesain khusus apotek dengan fitur yang lengkap untuk mengelola apotek lebih mudah. Salah satunya dengan fitur Pelayanan Resep dan Racikan. Apotek Digital memungkinkan penggunanya untuk mendokumentasikan resep yang masuk di apotek, melihat laporan penjualan dari resep yang masuk, dan melakukan perhitungan kebutuhan bahan racikan oleh sistem. Selain itu, untuk apotek-klinik dan apotek yang mempunyai praktik dokter, Anda juga bisa memberikan hak akses untuk dokter bisa menuliskan resep secara langsung di software Apotek Digital, sehingga e-resep bisa langsung masuk ke apotek.