Di saat memberikan pelayanan informasi obat, seringkali pasien bertanya, “Obatnya diminum sebelum makan atau sesudah makan ya?” Ini adalah salah satu bentuk aturan pakai obat yang harus disampaikan Apoteker ketika pelanggan membeli obat agar kinerja dan efikasi obat bisa optimal. Aturan minum obat atau aturan pakai merupakan hal yang perlu diperhatikan karena mempengaruhi kebehasilan terapi/pengobatan. Aturan ini berupa petunjuk penggunaan yang memberikan informasi cara pemakaian obat, seperti diminum berapa kali sehari dan kapan diminumnya. Nah, salah satu bentuk aturan pakai obat adalah diminum setelah makan, sebelum makan, atau di saat makan.
Lalu, apa ya perbedaannya? Bagaimana cara memakainya yang benar? Artikel ini membantu kamu memahami kapan obat harus diminum sebelum, sesudah, atau saat makan dengan penjelasan ilmiah, contoh obat, dan cara memastikan penggunaan yang aman.
(Baca juga : Optimalkan Pelayanan Informasi Obat Agar Apotek Semakin Dicintai Pelanggan)
Daftar Isi
Mengapa Waktu Minum Obat Penting?
Menurut National Institutes of Health (NIH), makanan dapat mempengaruhi farmakokinetik obat, yaitu absorbsi, distribusi, metabolisme, dan ekskresi.
Obat dan makanan mempunyai keterkaitan karena bisa membentuk interaksi, yang disebut dengan interaksi obat. Interaksi obat adalah situasi dimana ada senyawa atau zat lain yang bisa mempengaruhi kerja dan efek obat. Ada beberapa jenisnya yaitu interaksi antar obat (drug-drug interaction), interaksi obat dengan herbal (drug-herb interaction), dan interaksi obat dengan makanan (drug-food interaction). Obat dan makanan bisa membentuk interaksi karena sama-sama masuk dalam sistem pencernaan.

Interaksi obat dengan makanan ini dapat berupa hubungan secara fisika, kimia, maupun patofisiologi antara senyawa obat dengan senyawa atau nutrien dari makanan. Singkatnya, ketika kamu makan maka akan terjadi proses pencernaan. Hati akan melepaskan empedu dan sel dinding lambung akan melepaskan asam lambung untuk memecah makanan. Secara singkat, proses yang terjadi dalam pencernaan ini, dapat mempengaruhi kerja obat. Pengaruh makanan terhadap obat dapat berupa :
- Makanan dapat menurunkan efektivitas obat
- Makanan dapat menimbulkan efek samping
- Makanan dapat menurunkan atau meningkatkan efek obat
Nah, karena makanan dapat mempengaruhi kerja obat maka interaksi ini dapat dihindari dengan mengatur waktu minum obat dan makan dengan tepat. Sehingga muncul beberapa jenis aturan pakai obat seperti sebelum makan, setelah makan, atau di saat makan.
(Baca juga : Informasi yang Harus Disampaikan Saat Pelanggan Membeli Obat di Apotek)
Aturan Pakai : Obat Diminum Sebelum Makan
Maksud dari obat diminum sebelum makan adalah konsumsi obat dilakukaan saat lambung kosong, yaitu 2-3 jam setelah makan atau 30-60 menit sebelum makan. Beberapa alasan sehingga obat diminum sebelum makan diantaranya :
- Makanan dapat menghambat kerja dari obat. Contohnya Eritromisin, Paracetamol, dan Amoxicillin. Obat akan diabsorpsi/diserap lebih baik jika tidak ada makanan. Bagaimana mekanismenya sehingga makanan bisa menghambat kerja obat? Ada beberapa mekanismenya diantaranya :
- Makanan menyebabkan pemecahan obat terlalu cepat sehingga absorpsi (penyerapan) ke pembuluh darah tidak optimal
- Makanan menunda proses absorpsi obat, sehingga memperpanjang waktu untuk dicapainya konsentrasi obat yang menimbulkan efek terapi
- Makanan dapat meningkatkan absorpsi atau penyerapan obat tertentu. Sehingga bisa menyebabkan obat diserap lebih banyak dan menimbulkan efek samping bahkan efek toksik obat
- Makanan mengurangi absorpsi atau penyerapan obat sehingga menurunkan efektivitas obat.
Tabel Obat yang Diminum Sebelum Makan dan Alasannya
| Obat | Alasan |
| Obat golongan PPI (proton pump inhibitor) seperti Omeprazole, Lansoprazole, Pantoprazole | Diminum saat lambung kosong karena makanan dapat menghambat kerja obat. Lebih baik kerjanya jika tidak ada makanan di lambung karena makanan bisa merangsang pompa H/K/ATP-ase di lambung untuk menghasilkan asam lambung |
| Obat golongan antimual seperti Domperidone dan Metoklopramid | Obat ini digunakan untuk mengurangi gejala mual muntah. Sebaiknya diminum sebelum makan untuk mencapai efek terapinya karena makanan dapat menghambat penyerapan obat |
| Antasida dan Sukralfat | Diminum saat lambung kosong karena makanan dapat menghambat kerja obat |
| Obat osteoporosis golongan Bifosfonat seperti Alendronate, Sodium Clodronate | Diminum 30-60 menit sebelum sarapan pagi. Makanan dapat menyebabkan terbentuknya ikatan kompleks yang sulit diserap |
| Antikoagulan seperti Warfarin | Diminum sebelum makan. Hindari penggunaan dengan makanan yang tinggi vitamin K karena makanan yang mengandung tinggi vitamin K dapat menurunkan efektivitas Warfarin |
Aturan Pakai : Obat Diminum Setelah Makan
Maksud dari obat diminum setelah makan adalah konsumsi obat dilakukaan sesaat setelah makan ketika lambung masih berisi makanan. Konsumsi obat dalam waktu 30 menit, maksimal 2 jam setelah makan. Umumnya, makanan sudah dicerna dan tidak berada di lambung lagi setelah 2 jam berlalu. Makan disini harus selalu berupa makan besar seperti nasi, namun bisa juga makanan kecil dan porsi kecil seperti roti. Beberapa alasan sehingga obat diminum sebelum makan diantaranya :
- Mencegah timbulnya efek samping obat
- Meningkatkan absorpsi atau penyerapan obat ke pembuluh darah. Adanya makanan diharapkan dapat mengoptimalkan proses penyerapan obat
- Mendukung kerja atau efek terapi obat
- Membantu tubuh dalam mencerna makanan. Contohnya obat antidiabetes biasanya harus diminum setelah makan agar dapat membantu tubuh dalam mengurangi kadar gula darah setelah makan serta untuk mencegah hipoglikemia (gula darah rendah)
Tabel Obat yang Diminum Setelah Makan dan Alasannya
| Obat | Alasan |
| Obat golongan NSAID seperti Asam Mefenamat, Ibuprofen, dan Natrium Diklofenak | Diminum setelah makan karena memiliki efek samping pada pencernaan yaitu iritasi lambung, menyebabkan radang di lambung, bahkan tukak lambung |
| Obat golongan steroid seperti Prednison, Prednisolon, dan Deksametason | Diminum setelah makan karena memiliki efek samping pada pencernaan yaitu iritasi lambung, menyebabkan radang di lambung, bahkan tukak lambung |
| Bromocriptiline, Allopurinol | Obat memiliki efek samping mual muntah. Diminum setelah makan untuk mengurangi efek samping |
| Obat antidiabetes : Metformin | Diminum setelah makan agar dapat membantu tubuh dalam mengurangi kadar gula darah setelah makan serta untuk mencegah hipoglikemia |
Aturan Pakai : Obat Diminum Bersamaan Makan
Maksud dari obat yang diminum disaat makan adalah obat diminum di pertengahan makan saat sedang makan. Artinya konsumsi dahulu beberapa suap makanan kemudian minum obat yang harus dikonsumsi, kemudian lanjutkan kembali makan hingga selesai. Penggunaan obat di saat makan ditujukan untuk mengurangi efek samping seperti mual, iritasi lambung serta mengoptimalkan penyerapan pada sebagian obat. Misalnya, pada obat diabetes Acarbose yang bertujuan untuk menghasilkan keadaan gula darah yang lebih stabil.
Tabel Obat yang Diminum Bersamaan Makan dan Alasannya
| Obat | Alasan |
| Obat diabetes : Acarbose | Obat diminum dengan suapan pertama bersama makanan. Obat berfungsi untuk memperlambat penyerapan gula di dalam usus, sehingga gula darah tidak naik secara ekstrim dan memberikan keadaan gula darah yang lebih stabil |
| Suplemen yang mengandung kalsium (Ca) | Makanan akan merangsang produksi asam lambung, dimana asam lambung akan membantu penyerapan kalsium dari saluran cerna. Oleh karena itu, kalsium disarankan diminum saat ada makanan |
| Suplemen yang mengandung vitamin D | Vitamin D adalah vitamin yang bersifat larut lemak. Sehingga vitamin D akan terserap lebih baik jika ada kehadiran makanan, terutama makanan berlemak |
Risiko Jika Salah Waktu Minum Obat
Beberapa risiko yang dapat timbul yaitu:
- Efektivitas Obat akan menurun. Bukan karena tidak cocok dan mempan, namun kesalahan waktu minum obat ini menjadi salah satu sebab teratas obat tidak bekerja secara efektif
- Efek samping meningkat. Misalnya jika obat NSAID diminum sebelum makan, akan menyebabkan nyeri lambung
- Kadar obat dalam tubuh tidak stabil. Risiko terjadi under dose atau bahkan overdose meningkat
- Pada obat golongan antibiotik, risiko terjadinya kegagalan terapi dan atau bahkan terjadi resistensi
Itulah beberapa bentuk aturan pakai obat. Penting untuk memperhatikan hal ini terutama bagi Apoteker dan Asisten Apoteker di apotek untuk bisa memberikan informasi obat yang tepat dan relavan. Ingat, bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pengobatan adalah aturan pakai obat yang benar, termasuk mengatur kapan waktu minum obat yang tepat jika dihubungkan dengan waktu makan.
(Baca juga : Teknik Follow Up Pelanggan Apotek Menggunakan WhatsApp)
FAQ – Pertanyaan Umum
Apakah semua obat aman diminum setelah makan?
Tidak. Beberapa obat harus diminum saat perut kosong agar penyerapannya maksimal. Cek aturan pada kemasan obat atau tanyakan langsung kepada apoteker.
Kenapa NSAID harus diminum setelah makan?
Karena obat NSAID mengiritasi lambung. Adanya makanan akan membantu melindungi mukosa lambung dan mengurangi iritasi.
Apa yang dimaksud minum obat saat perut kosong?
Artinya obat dapat diminum 1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan.
Kalau saya lupa aturan minum obatnya bagaimana?
Wajib langsung tanyakan kepada apoteker. Aturan minum obat bisa berbeda tiap obat.
Kalau saya terlewat minum obat, apa yang harus dilakukan? Apakah boleh minum dobel?
Jika kamu lupa minum satu dosis, jangan menggandakan dosis untuk menggantikan yang terlewat.
Lakukan langkah berikut:
Kalau baru terlambat sedikit: minum segera setelah ingat.
Kalau sudah dekat ke jadwal dosis berikutnya: lewati dosis yang terlewat dan lanjutkan sesuai jadwal.
Jangan pernah minum dobel, kecuali dokter/apoteker secara khusus menyarankan (jarang sekali).
Khusus antibiotik: tetap selesaikan sesuai aturan; distribusi waktu minum penting untuk mencegah resistensi.
Jika sering lupa: gunakan alarm/pill reminder atau konsultasikan dosis alternatif.
(Baca juga : BUD Beyond Use Date : Batas Waktu Penggunaan Obat Setelah Dibuka)
Referensi
Choi, J.H and Chang, M.K., 2017, Food and Drugs Interactions, J. Lifesytle Med. 7 (1): 1-9
RKZ Surabaya, November 2022, Interaksi Obat-Obat dan Obat-Makanan Bagaimana Bisa Terjadi? [online]
Kemenkes Direktorat Jenderal Pelayanan Kesehatan, Agustus 2022, Mengapa Ada Obat Diminum Sebelum, Saat, dan Sesudah Makan? [online]
