Keterampilan kerja atau kemahiran dapat diartikan kemampuan atau daya tampung seseorang untuk melakukan beragam tugas kerja sehari-harinya. Karyawan yang terampil akan membuat performa kerjanya menjadi lebih maksimal dan membuat bisnis apotek semakin berkembang. Sudah menjadi tanggung jawab pemilik dan Apoteker Penanggung Jawab di apotek untuk membekali dan mendukung keterampilan karyawan di apotek, salah satunya melalui program pelatihan di apotek.
(Baca juga : Jenis Pelatihan yang Dibutuhkan Karyawan di Apotek)
Manfaat Keterampilan Kerja Karyawan di Apotek
Memiliki karyawan yang terampil, ternyata banyak manfaatnya lho, baik bagi bisnis apotek maupun bagi karyawan itu sendiri.
Manfaat bagi bisnis apotek
- Memudahkan pencapaian tujuan atau target bisnis apotek
- Membuat performa bisnis apotek semakin baik, penjualan dan omzet apotek meningkat
- Meminimalkan adanya konflik internal, baik konflik antar karyawan dan konflik antara karyawan dan pemilik/penanggung jawab apotek
- Membuat suasana kerja menjadi lebih positif dan kondusif
- Menjaring lebih banyak pelanggan karena karyawan solutif dan melayani pelanggan dengan baik
- Meningkatkan peluang kesuksesan bagi bisnis apotek
Manfaat bagi karyawan
- Mempermudah karyawan dalam melakukan tugasnya dengan hasil yang maksimal
- Menambah kenyamanan dalam bekerja karena terciptanya linkungan kerja yang kondusif, kolaboratif, dan suportif
- Peningkatan kemampuan karyawan untuk pemecahan masalah
- Berkesempatan mendapatkan peluang kerja yang lebih luas, memajukan karir dan mendapatkan promosi
- Keberadaannya tidak mudah tergantikan oleh orang lain maupun robot
(Baca juga : Tips Mengelola Karyawan di Apotek)
Jenis Keterampilan Dasar yang Harus Dimiliki Karyawan Apotek
Ada beberapa keterampilan yang seharusnya dimiliki karyawan di apotek. Agar apotek semakin maju, omzet meningkat, dan dicintai pelanggan. Apa saja itu? Yuk simak penjelasannya.
Komunikasi
Setiap karyawan harus memiliki kemampuan berkomunikasi secara baik dan efektif baik ke pelanggan/pasien, rekan kerja, tenaga kesehatan lain seperti dokter. Kemampuan ini berkaitan erat dengan kemampuan lainnya seperti komunikasi cara mengungkapkan ide/gagasan, negosiasi, menjelaskan informasi obat kepada pasien/pelanggan, lobbying, dan lain-lain. Komunikasi yang efektif terjadi jika pesan yang diberitahukan komunikator dapat diterima dengan baik atau sama oleh komunikan (yang diajak berkomunikasi), sehingga tidak salah dalam persepsi.
Manajemen persediaan
Keterampilan terkait manajemen persediaan penting bagi karyawan di apotek. Dimana sebagai bisnis retail dan tempat pelayanan kefarmasian, apotek tidak terlepas dari persediaan. Paling tidak karyawan tahu dan paham bagaimana cara pengelolaan sediaan farmasi yang baik sesuai dengan Permenkes Nomor 73 Tahun 2016. Seperti karyawan bisa melakukan stok opname, bisa mengisi kartu stok secara benar, bisa melakukan penyimpanan obat dengan baik dan benar, bisa mengelola persediaan sehingga tidak ada yang deadstock bahkan kadaluwarsa, dan lain-lain.
(Baca juga : Pengelolaan Sediaan Farmasi yang Baik di Apotek)
Kerjasama tim
Setidaknya di apotek ada Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian. Lebih luas lagi ada karyawan di bagian kasir, admin, keuangan, IT, dan lain-lain. Pemilik sarana apotek, Apoteker dan semua karyawan di apotek menjadi satu kesatuan tim yang bertujuan untuk memajukan bisnis apotek. Menjadi karyawan yang bisa berkerjasama dalam tim penting untuk menunjang karir dan kemajuan apotek. Contohnya menghormati keputusan bersama tanpa konflik, dan saling support dan membantu dalam tim.
Pengetahuan terkait obat
Sebagai fasilitas pelayanan kefarmasian, sudah tentu karyawan di apotek harus memiliki pengetahuan terkait obat secara umum. Ini penting, agar karyawan terutama Apoteker dan Asisten Apoteker bisa memberikan informasi terkait obat kepada pasien, pelanggan, dan tenaga kesehatan lain secara benar dan relavan.
(Baca juga : Informasi yang Harus Disampaikan Saat Pelanggan Membeli Obat di Apotek)
Keterampilan pemasaran
Sebagai suatu bisnis retail, karyawan di apotek harus memiliki keterampilan pemasaran atau marketing. Ini penting untuk meningkatkan penjualan di apotek. Pemasaran adalah aktivitas dalam menyampaikan produk atau jasa kepada para pelanggan sehingga produk/jasa tersebut bisa memenuhi kebutuhan pelanggan. Ini terkait dengan bagaimana cara karayawan berkomunikasi dan mendorong pelanggan untuk membeli produk dan jasa di apotek.
(Baca juga : Jangan Sampai Apotek Anda Menolak Pelanggan!)
Etika profesional
Etika profesional mencakup standar prilaku pribadi dan perusahaan yang diharapkan dari para profesional. Contohnya menjalankan kode etik profesi bagi profesi Apoteker, jujur, dan tanggung jawab.
Keterampilan teknologi
Perkembangan teknologi yang semakin pesat termasuk di dalam bisnis apotek. Dengan memanfaatkan teknologi digital di apotek, pengelolaan apotek akan semakin mudah dan efisien. Karyawan harus memiliki keterampilan yang mampu beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Penggunaan software pengolah apotek seperti Apotek Digital membantu pebisnis apotek dan karyawan dalam mengelola apotek. Dengan fitur yang lengkap dan mudah digunakan (user friendly) membuat tidak sulit bagi pebisnis apotek dan karyawan mempelajari dan menggunakannya.
(Baca juga : Pentingkah Menggunakan Software untuk Pengelolaan di Apotek?)