Jenis Pelatihan yang Dibutuhkan Karyawan di Apotek

apt. Nurul Ayesya, S.Farm 2 min read

Berkembang atau tidaknya bisnis apotek dipengaruhi juga oleh faktor sumber daya manusia atau karyawan. Apotek yang hebat tentu memiliki karyawan yang hebat pula. Pebisnis apotek yang tumbuh adalah pebisnis yang bisnisnya tumbuh pun juga diiringi dengan pertumbuhan kemampuan dan skill karyawannya. Oleh karena itu, penting untuk mengelola karyawan termasuk memberikan pelatihan karyawan atau pengembangan diri yang sesuai.

Pentingnya pelatihan karyawan di apotek

Apa pentingnya program pelatihan di apotek? Berikut beberapa hal yang bisa didapatkan apotek jika rutin memberikan pelatihan kepada karyawan.

a. Meningkatkan keahlian dan kinerja karyawan

Pelatihan dapat meningkatkan pengetahuan, skill, dan keterampilan karyawan. Karyawan akan semakin ahli dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya sehingga akan meningkatkan kinerjanya.

b. Memberi pengetahuan baru kepada karyawan

Ilmu pengetahuan terkait farmasi dan obat-obatan akan selalu berkembang. Oleh karena itu, perlu dilakukan pelatihan dan pemberian informasi kesehatan dan obat-obatan kepada karyawan melalui program pelatihan.

c. Meningkatkan pemahaman dan kepatuhan karyawan

Pelatihan terkait manajemen dan SOP (standar operasional prosedur) di apotek akan meningkatkan pemahaman karyawan akan jobdesc dan tanggung jawabnya. Pelatihan secara rutin perlu dilakukan untuk evaluasi dan refreshment terhadap SOP.

d. Meningkatkan produktivitas kerja karyawan

Pelatihan terkait manajemen (manajemen persediaan di apotek, manajemen waktu, dll) dapat meningkatkan produktivitas karyawan. Karyawan menjadi lebih mampu melakukan tugasnya secara efektif dan efisien.

e. Meningkatkan performa apotek

Peningkatan pemahaman dan produktivitas kerja karyawan akan meningkatkan performa apotek dan berdampak pada kemajuan apotek. Contohnya semakin meningkatkan penjualan apotek, meningkatkan pelayanan farmasi, bahkan meningkatkan kepuasan pelanggan kepada apotek.

Jenis pelatihan untuk karyawan di apotek

Apotek sebagai fasilitas pelayanan kesehatan sekaligus bisnis retail farmasi sangat bergantung kepada pengetahuan, skill, dan kemampuan karyawannya. Seperti yang sudah dibahas di atas, pelatihan menjadi hal yang penting di apotek. Apotek perlu membuat program pelatihan secara rutin. Untuk mempermudahnya, penanggung jawab apotek bisa membuat program pelatihan termasuk kapan dilakukannya. Tidak lupa melakukan dokumentasi dan checklist sebagai bukti telah dilakukan training. Beberapa jenis pelatihan yang dapat diberikan untuk karyawan di apotek, diantaranya :

Pelatihan untuk karyawan baru

Setiap karyawan baru perlu diberikan pelatihan yang sesuai agar bisa melakukan tugasnya dengan baik. Contoh pelatihan yang bisa diberikan kepada karyawan baru diantaranya :

  • Pengenalan lingkungan kerja di apotek. Seperti pengenalan tugas dan tanggung jawabnya, pengenalan dengan rekan kerja, dan peraturan yang berlaku di apotek. Karyawan juga perlu diberi pelatihan terkait lokasi dan posisi rak/etalase penyimpanan produk di apotek. Tujuannya agar karyawan dapat mengenal dan lebih cepat beradaptasi dengan lingkungan kerja apotek
  • Pengenalan visi dan misi apotek termasuk pelatihan terkait SOP atau prosedur standar yang berlaku di apotek

Pelatihan terkait pengelolaan produk di apotek

Karyawan perlu memahami kegiatan pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan, dan BMHP sesuai standar atau peraturan yang berlaku. Anda bisa mengacu pada Kemenkes Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek untuk membuat materi pelatihan. Contohnya :

Pelatihan terkait product knowledge

Salah satu kunci agar karyawan dapat melakukan tugasnya dengan baik adalah jika karyawan mengetahui dan menguasai informasi produk atau persediaan farmasi di apotek. Terutama untuk karyawan yang langsung berhubungan dengan pelanggan, pengetahuan terkait produk akan menjadi nilai tambah. Diharapkan karyawan solutif terhadap kebutuhan pelanggan. Contohnya :

  • Pengetahuan terkait obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat keras
  • Pengetahuan terkait cara penggunaan obat khusus seperti obat tetes mata, suppositoria, obat tetes telinga, inhaler, dll
  • Pengetahuan terkait obat dalam satu golongan. Misalnya obat dan merk obat apa saja yang bisa digunakan sebagai analgesik/antinyeri.
  • Pengetahuan terkait kewenangan mengganti obat di resep
  • Pengetahuan terkait substitusi produk pada golongan obat bebas dan obat bebas terbatas
  • Pengetahuan terkait OWA (obat wajib apotek)
  • Pengetahahuan terkait suplemen kesehatan
  • Cara melakukan cek gula darah, kolesterol, dan asam urat (jika ada)
  • Pengetahuan terkait obat-obatan yang tidak boleh digerus dan diracik
  • Cara meracik obat racikan seperti serbuk bagi (puyer), sirup racikan, krim racikan, kapsul racikan yang baik

Pelatihan terkait pelayanan farmasi di apotek

Peningkatan kualitas/mutu pelayanan kefarmasian akan meningkatkan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, penting bagi karyawan apotek untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada pelanggan. Beberapa contoh topik pelatihan yang dapat diberikan kepada karyawan untuk mendukung pelayanan yang maksimal diantaranya :

  • Cara menyambut pelanggan (senyum, salam, sapa)
  • Prosedur pemberian informasi obat
  • Prosedur pelayanan resep baik racikan dan non racikan
  • Cara membuat etiket dan salinan resep
  • Prosedur pelayanan swamedikasi
  • Prosedur pengkajian resep, dan lain-lain disesuaikan dengan kebutuhan apotek.

Demikian beberapa jenis pelatihan yang bisa diberikan kepada karyawan di apotek. Apotek yang hebat tentu memiliki karyawan yang hebat pula. Oleh karena itu, perlu dilakukan training atau pelatihan untuk mendukung peningkatan skill, pengetahuan dan kemampuan karyawan di apotek. Secara tidak langsung, peningkatan pengetahuan dan skill karyawan akan meningkatkan performa dan omzet apotek.

Apotek Digital - Software Apotek Handal, Lengkap, dan Mudah. Yuk daftar di sini Gratis!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *