Panduan Cara Menentukan Target Omzet yang Menguntungkan Bagi Apotek

apt. Nurul Ayesya, S.Farm 5 min read

target omzet apotek

Jika Anda seorang pebisnis apotek, apakah Anda sudah mempunyai target omzet bulanan dan harian? Menentukan target omzet penting dilakukan di semua bisnis, termasuk di bisnis apotek. Target omzet bukan hanya sebagai angka. Ibarat sebagai kompas, target omzet apotek bisa mengarahkan aktivitas dan menjadi langkah krusial untuk menjalankan bisnis yang berkelanjutan dan menguntungkan. Apotek yang tidak mempunyai target omzet akan sulit mencapai tujuan dan berjalan begitu-gitu saja. Di artikel ini, penulis akan memberikan panduan lengkap untuk menentukan target omzet bagi apotek, sesuai dengan prinsip target yang baik, yaitu SMART (specific, measurable, achievable, relevant, dan time-bond).

(Baca juga : Owner Apotek Wajib Paham Perihal Keuangan Ini!)

Alasan Mengapa Apotek Perlu Mempunyai Target Omzet

Menetapkan target omzet (baik shift, harian, dan bulanan) menjadi penting bagi apotek. Berikut alasan utama mengapa apotek perlu memiliki target omzet :

Untuk Menjamin Keberlanjutan dan Kesehatan Finansial Apotek

Agar dapat terus tumbuh dan menguntungkan, apotek harus melampaui BEP (break event point/titik impas), mencapai target laba yang diinginkan, dan mengontrol arus kas. Tanpa target, Anda bisa saja terus merugi karena pendapatan tidak bisa menutup biaya operasional, tidak dapat menikmati profit bisnis, dan tidak bisa membayar kewajiban (seperti pembayaran utang ke PBF/supplier). Bisa dibilang, apotek akan terus merugi. Dengan mempunyai targat omzet, Anda bisa menjamin keberlanjutan dan kesehatan keuangan bisnis

(Baca juga : Laporan Keuangan Apotek : Jenis, Manfaat, dan Cara Membuatnya)

Sebagai Dasar dalam Perencanaan Operasional

Target omzet akan mempengaruhi manajemen persediaan, perencanaan operasional yang efisien, dan alokasi sumber daya. Ini akan mempengaruhi aktivitas perencanaan pembelian di apotek, seperti produk apa saja yang perlu dibeli, berapa banyak, kapan membelinya agar sesuai dengan kebutuhan. Nilai target juga akan mempengaruhi Anda dalam mengalokasi anggaran untuk SDM/karyawan, strategi marketing, renovasi, dan lain-lain.

(Baca juga : Omzet Apotek Besar, Tapi Cash Pas-Pasan? Ini Dia Alasannya!)

Untuk Evaluasi Kinerja Bisnis dan Koreksi Dini

Tidak bisa dipungkiri bahwa apotek selain sebagai sarana pelayanan kesehatan, juga sebagai bisnis. Dimana Anda perlu melakukan evaluasi terhadap omzet, pendapatan, dan profit yang diperoleh. Target menjadi benchmark atau standar untuk mengukur kinerja apotek, baik harian dan bulanan. Apakah apotek berjalan baik dibandingkan periode sebelumnya? Jika omzet harian turun jauh maka menjadi peringatan bahwa ada masalah yang perlu dievaluasi. Misalnya layanan buruk, harga kurang kompetitif, promosi tidak efektif, dan lain-lain.

Untuk Motivasi dan Akuntabilitas Karyawan

Target omzet memberikan tujuan yang jelas bagi karyawan berapa yang harus dicapai dalam satu shift dan sehari. Ini dapat menjadi dasar penentuan insentif/bonus kepada karyawan sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja sekaligus bisa digunakan sebagai pengukuran performa karyawan (KPI) yang terukur dan transparan.

(Baca juga : Manfaat KPI untuk Pertumbuhan Bisnis Apotek)

Metode/Cara Menentukan Target Omzet Apotek

Setelah Anda memahami alasan mengapa bisnis apotek perlu mempunyai target (baik bulanan, harian dan shift) berikut beberapa metode/cara yang bisa digunakan untuk meningkatkan target omzet apotek.

(Baca juga : 3 Strategi Jitu Apotek Sukses : Cara Meningkatkan Omzet Tanpa Perang Harga)

Metode Berdasarkan Analisis Data Penjualan

Cara ini merupakan cara yang paling umum dan paling sederhana dilakukan terutama untuk apotek yang sudah berjalan dan mempunyai data penjualan. Dengan metode ini, Anda bisa menentukan target berdasarkan harapan pertumbuhan pendapatan dibandingkan periode sebelumnya. Caranya sebagai berikut :

  1. Kumpulkan data penjualan apotek selama 6 bulan hingga 12 bulan terakhir
  2. Identifikasi tren penjualan, perhatikan pola bulanannya. Apakah ada musim puncak (misal musim flu), apakah ada tren penurunan penjualan, dan hitung rata-rata omzet bulanan
  3. Bandingkan omzet tahun lalu dengan tahun ini atau bisa juga bulan yang sama tahun lalu. Lalu hitung tingkat pertumbuhan (growth rate)

Growth rate = [(omzet tahun ini – omzet tahun lalu) / omzet tahun lalu] x 100%

Dari sini, Anda bisa menentukan target pertumbuhan berdasarkan tren growth rate sebelumnya agar tetap realistis. Misalnya Anda ingin omzet naik 10% dari rata-rata bulan sebelumnya, maka akan ditemukan target baru di bulan ini.

    Contoh : Rata-rata omzet bulan lalu adalah Rp50 juta. Jika Anda menargetkan pertumbuhan omzet 10%, maka target bulan ini adalah Rp50 juta + (10% x Rp50 juta) = Rp55 juta. Ingat bahwa pertumbuhan omzet lebih baik bertahap dan realistis.

    (Baca juga : Data Penjualan Apotek yang Perlu Dimonitor Secara Rutin)

    Metode Berdasarkan Kebutuhan Laba (Bottom Up)

    Cara atau metode ini berfokus pada berapa yang harus apotek hasilkan agar bisnis sehat dan mencapai laba yang diinginkan. Metode ini memperhitungkan BEP/titik impas dan berapa laba bersih yang diinginkan. Bisa digunakan dari apotek baru hingga sudah berjalan. Tahapannya adalah sebagai berikut :

    Menentukan BEP (Break Event Point)

    BEP (break event point) atau titik impas adalah titik dimana total pendapatan sama dengan total biaya (baik biaya tetap dan biaya variabel). Inilah yang menjadi omzet minimal yang harus dicapai agar apotek tidak untung ataupun tidak rugi. Cara menghitung BEP bisnis apotek adalah :

    1. Hitung biaya tetap (fixed cost = FC), yaitu total biaya yang harus dibayar setiap bulan yang tidak dipengaruhi jumlah penjualan. Seperti gaji karyawan, biaya sewa bangunan, listrik, air, internet, software apotek, dan lain-lain
    2. Hitung rasio margin kontribusi rata-rata (contribution margin ratio = CMR) yaitu persentase omzet yang tersisa setelah dikurangi biaya variabel (dalam hal ini yaitu HPP atau harga beli produk). CMR = [(omzet rata-rata – HPP rata-rata) / omzet rata-rata] x 100%
    3. Hitung BEP omzet (dalam rupiah) = total biaya tetap (FC) / rasio margin rata-rata (CMR)

    Contoh : Apotek Sehat mempunyai total biaya tetap bulanan (FC) Rp10 juta dengan nilai omzet bulanan rata-rata Rp50 juta. Jika HPP rata-rata adalah Rp45 juta, maka berapa nilai BEP (dalam rupiah) ?

    Solusi : CMR = [(omzet rata-rata – HPP rata-rata) / omzet rata-rata] x 100% = (50 juta – 45 juta)/50 juta = 10% atau 0,1

    BEP (rupiah) = total FC/CMR = Rp10 juta/0,1 = Rp100 juta

    Maka Apotek Sehat perlu mencapai BEP atau omzet minimum sebesar Rp100 juta perbulan agar bisnis tidak merugi

    (Baca juga : Estimasi Modal Buka Apotek : Panduan Biaya dan Tips Hemat)

    Menentukan Target Omzet Apotek Berdasarkan Laba Bersih

    Setelah mengetahui berapa BEP apotek, untuk menentukan target omzet Anda bisa menambahkan laba bersih yang ingin dicapai (target laba). Misalnya dalam 1 bulan Anda ingin mendapat laba bersih sebesar Rp5 juta.

    Maka target omzet apotek = [(total FC + target laba bersih) / CMR]

    Dari contoh : biaya tetap Rp10 juta, target laba bersih Rp5 juta, CMR 0,1 maka :

    Target omzet = (Rp10 juta + Rp5 juta)/0,1 = Rp150 juta. Artinya target omzet bulanan apotek adalah Rp 150 juta dalam 1 bulan. Target ini dapat Anda pecah menjadi target omzet harian dan target per shift untuk memudahkan karyawan mencapai target dan mengevaluasinya.

    (Baca juga : Panduan dan Pilar untuk Evaluasi Pertumbuhan Bisnis Apotek)

    Tips Penting dalam Menentukan Target Omzet Apotek

    Dalam menentukan target omzet apotek, Anda juga harus memperhatikan beberapa tips berikut agar realistis dan dapat dicapai.

    Target Omzet Perlu Rasional dan Bertahap

    Jika di bulan ini omzet bulanan apotek adalah Rp50 juta maka akan sulit atau tidak realistis jika di bulan depan Anda menentapkan target Rp300 juta. Target yang tidak realistis akan menurunkan moral dan semangat tim. Anda perlu menetapkan target secara bertahap, tetap menantang namun rasional. Bisa dimulai dengan didasarkan pada data riwayat penjualan rata-rata, perhatikan growth rate dan persentase pertumbuhan yang terukur, misal penambahan 10% dari rata-rata periode sebelumnya. Anda juga perlu mempertimbangkan kapasitas tim, seperti skill/kemampuan karyawan, jam buka apotek, modal cash yang cukup, dan lain-lain

    Pecah Menjadi Target Harian dan Shift

    Target bulanan mungkin terasa menakutkan karena nilainya terlalu besar. Anda bisa memecahnya menjadi target harian dan per shift untuk membuatnya lebih realistis dan mudah tercapai. Dari target harian atau shift tersebut Anda juga bisa memperkirakan berapa jumlah pelanggan yang harus membeli dari rata-rata nilai transaksi di apotek. Anda juga bisa membagi produk fokus untuk karyawan-karyawan.

    Komunikasikan dengan Tim

    Target omzet melibatkan kontribusi dari semua tim sehingga perlu dikomunikasikan dan diberi tanggung jawab yang jelas kepada semua karyawan. Bisa lakukan briefing di awal shift buka dan coaching dan evaluasi mingguan. Disini Anda bisa mengkomunikasikan secara jelas mengenai target omzet (bulanan, harian, dan shift), bagaimana mencapainya, dan komisi/bonus jika tercapai. Berikan strategi spesifik seperti harus mencapai berapa jumlah pelanggan ideal per shift, nilai transaksinya, dan sampaikan produk fokus apotek. Misalnya karyawan fokus pada strategi cross selling pada suplemen branded untuk setiap pembelian obat resep dari pasien.

    (Baca juga : 3 Teknik Penjualan Apotek : Cross Selling, Up Selling, dan Down Selling)

    Gunakan Software Apotek Handal : Apotek Digital

    Penggunaan sistem adalah kunci untuk menentukan target omzet apotek yang akurat dan progress pencapaian secara real time. Tanpa software apotek yang handal akan sulit bagi Anda untuk mengetahui berapa target omzet ideal dan progress pertumbuhan apotek. Dengan software Apotek Digital, Anda bisa mengetahui data riwayat penjualan secara akurat karena sistem mencatat setiap transaksi (baik dari HPP, harga jual, nilai penjualan, omzet dan laba). Software apotek juga menyajikan laporan penjualan, pembelian dan laporan keuangan secara real time sehingga akan mudah untuk mengetahui keuangan apotek. Tidak hanya itu, Apotek Digital sudah dilengkapi fitur Analisis dan Rekomendasi by AI yang membantu Anda menemukan anomali pada data dan rekomendasi dari sistem. Sehingga Anda akan lebih mudah dalam menyusun strategi termasuk dalam menentukan target omzet apotek yang SMART. Yuk buat apotek naik level, dengan mencoba gratis disini!

    Contoh laporan laba rugi dan analisis AI dari software Apotek Digital

    Apotek Digital - Software Apotek Handal, Lengkap, dan Mudah. Yuk daftar di sini Gratis!

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *