Tidak dapat dipungkiri bahwa apotek selain sebagai sarana pelayanan profesi apoteker, juga merupakan bisnis retail sehingga sebelum pendirian apotek perlu dilakukan studi kelayakan bisnis dengan tujuan untuk mempelajari secara mendalam tentang bisnis apotek dari berbagai aspek dalam rangka menentukan potensial atau tidaknya bisnis apotek dijalankan.
Secara singkat, studi kelayakan (feasibility study) suatu apotek adalah analisis atau kajian secara menyeluruh, penjajakan gagasan mengenai kemungkinan layak atau tidaknya apotek dimulai/dibangun di suatu tempat. Yang dimaksud layak atau tidak adalah perkiraan bahwa apakah apotek dapat menghasilkan keuntungan yang layak bila telah dijalankan.
Keberhasilan bisnis apotek dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu :
- Faktor internal (faktor yang bisa dikendalikan apotek), seperti manajemen, sumber daya manusia, keuangan, dan kualitas pelayanan
- Faktor eksternal (faktor dari luar), seperti pola pembelian dari pelanggan, pesaing, kepadatan penduduk, lingkungan, tingkat ekonomi penduduk, regulasi, dan fasilitas kesehatan di sekitar apotek.
Bagaimana cara membuat studi kelayakan? Untuk membuat studi kelayakan apotek, terdapat beberapa tahapan diantaranya :
Penemuan gagasan untuk Studi Kelayakan Apotek
Kriteria gagasan yang baik adalah fokus, sesuai dengan visi misi apotek, sesuai dengan sumber daya yang dimiliki, sebisa mungkin aman, berisiko kecil, dan menguntungkan. Gagasan dapat muncul dari pengalaman kerja, survei, maupun diskusi.
Penelitian lapangan
Penelitian terhadap faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi keberhasilan apotek sesuai gagasan yang sudah disusun. Seperti melakukan observasi, wawancara atau studi ke lapangan
Evaluasi
Evaluasi terhadap hasil penelitian di lapangan dapat dilakukan dengan memperhatikan beberapa faktor yang berpengaruh dan membuat usulan proyek. Usulan proyek meliputi analisis teknis (seperti peta lokasi dan lingkungan sekitarnya dan desain interior & eksterior), analisis pasar, analisis manajemen, dan analisis keuangan
Rencana pelaksanaan
Setelah usulan proyek disetujui, ditetapkan waktu untuk memulai pekerjaan dengan prioritas penyediaan dana/modal, pembangunan/rehabilitasi gedung beserta sarana-prasarana, pengurusan izin, rekrutmen karyawan.
Pelaksanaan
Selain itu, hal penting yang harus diperhatikan dari studi kelayakan apotek adalah analisis pasar berupa prospek pemasaran yang digambarkan dengan perencanaan dan evaluasi perkiraan biaya yang akan dikeluarkan, antara lain dengan menghitung beberapa paremeter berikut :
- Payback period (PP)
Merupakan pengembalian modal investasi dalam jangka waktu tertentu.
PP = total investasi/laba bersih
- Return of Investment (ROI)
Merupakan rasio profitabilitas yang mengukur efisiensi sebuah investasi dengan membandingkan laba bersih dengan total biaya atau modal yang diinvestasikan. ROI digunakan untuk mengetahui seberapa besar laba yang bisa didapat dari dana investasi.
ROI = (laba bersih/total investasi) x 100%
- Break event point (BEP)
Merupakan teknik analisis yang menunjukkan usaha tidak mengalami keuntungan ataupu kerugian. Fungsi dari analisis BEP adalah untuk merencanakan laba, alat pertimbangan dalam menentukan harga jual, dan sebagai alat pengendalian.
BEP = BT/(1 – BV/TR), dengan BT = biaya tetap (biaya yang besarnya tidak bergantung pada jumlah barang yang dijual), BV = biaya variabel (biaya yang bergantung pada jumlah barang, misal nilai pembelian dari barang yang terjual), dan TR = hasil penjualan pada kurun waktu tertentu.
Studi kelayakan apotek dilakukan dengan pengkajian secara menyeluruh terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi keberlangsungan bisnis apotek. Studi kelayakan ini perlu dilakukan sebelum pendirian apotek. Anda bisa membaca lebih lanjut tentang tata cara pendirian apotek dan tips membuka bisnis apotek.
