Apotek menjadi salah satu bisnis yang sudah banyak diminati oleh para pebisnis termasuk juga para Apoteker. Hal ini dikarenakan prospek yang menjanjikan dan melihat kebutuhan masyarakat terhadap obat dan produk kesehatan yang semakin meningkat. Sekarang dapat dilihat banyaknya apotek yang sudah berdiri bahkan hingga pedesaan sekalipun. Kementerian Kesehatan RI mencatat, Indonesia memiliki 30.199 apotek pada 2021. Melihat trennya, jumlah apotek di Indonesia terus meningkat selama satu dekade tahun 2011-2021 (dataindonesia.id). Meski begitu, membangun bisnis apotek juga bukan suatu hal yang mudah, apalagi modal apotek awal yang harus dikeluarkan tidak sedikit. Menurut KBBI, modal adalah dana yang bisa digunakan sebagai induk atau pokok untuk berbisnis, melepas uang dan sebagainya.
(Baca juga : Modal Buka Usaha Apotek, Berikut Kisarannya!)
Besaran modal untuk membangun apotek sangat bervariasi mulai dari puluhan juta hingga ratusan juta. Bergantung dari apakah Anda membangun sendiri atau franchise/waralaba apotek, pemilihan lokasi, biaya sewa, biaya perbekalan farmasi, dan biaya untuk SDM. Ternyata modal untuk membangun bisnis apotek tidak harus selalu dari modal pribadi, lho. Ini dia beberapa sumber modal yang dapat menjadi alternatif Anda untuk membangun bisnis apotek.
Modal Pribadi
Modal pribadi merupakan modal internal yang berasal dari perorangan. Misalnya, Anda seorang Apoteker memanfaatkan modal sendiri untuk membuat apotek mandiri, dimana Anda sebagai Pemilik Sarana Apotek (PSA) sekaligus Apoteker Penanggung Jawab (APJ). Tidak sedikit orang memanfaatkan tabungan pribadi untuk memulai membangun usaha apotek.
Keuntungan menggunakan modal pribadi adalah tidak adanya beban biaya bunga, tidak ada kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah digunakan, serta tidak bergantung kepada pihak lain. Namun, kekurangannya adalah jumlahnya yang kemungkinan terbatas untuk menyediakan apotek yang lengkap saat awal membangun apotek. Maka dari itu, penting untuk melakukan perencanaan dan perhitungan yang matang. Seperti saat menentukan lokasi, melengkapi sarana prasarana apotek, hingga pengadaan produk.
(Baca juga : Cara Melengkapi Produk di Apotek dengan Modal Minimal)
Modal Kelompok/Iuran
Dalam menjalankan bisnis apotek, tidak jarang orang bekerja sama membangun apotek dengan modal bersama yang didapatkan melalui iuran dari beberapa orang. Pengelolaannya pun dilakukan secara bersama dengan pembagian peran, tanggung jawab, dan keuntungan.
Misalnya Anda dengan beberapa teman Anda sesama Apoteker mengumpulkan modal bersama untuk membangun apotek. Ataupun hubungan antara Apoteker dan pemilik sarana yang merupakan hubungan kerja sama yang sederajat yang berarti memiliki kedudukan yang setara di apotek. Maka dari itu, diperlukan perjanjian atau kontrak tertulis yang resmi dalam menentukan kelangsungan usaha apotek.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan saat membuat perjanjian kerjasama membangun apotek antara lain formalisasi kerja sama, bagaimana kontribusi tiap pihak, dan bagaimana pembagian keuntungannya. Penting juga untuk selalu mengedepankan transparansi dalam pengelolaan apotek serta manajemen konflik dengan baik.
Modal dari Pinjaman
Modal pinjaman adalah modal yang telah dikumpulkan dari berbagai sumber seperti pinjaman dari sanak keluarga, bank, lembaga keuangan, dan koperasi. Kelebihannya adalah jumlahnya yang tidak terbatas yang berarti pinjaman dapat diajukan ke berbagai pihak hingga mendapatkan jumlah yang diinginkan. Selama dana yang diajukan layak, maka perolehan dana tidak akan terlalu sulit, terlebih jika apotek Anda memiliki prospek yang menjanjikan dan selalu menjaga kepercayaan pihak pemberi pinjaman. Namun, modal dari pinjaman ini biasanya dikenakan biaya lainnya seperti biaya administrasi dan biaya bunga pinjaman serta wajib dikembalikan dalam waktu yang telah disepakati.
Nah, sebelum mengajukan pinjaman, ada baiknya Anda memperhatikan hal ini secara matang agar nantinya tidak menjadi beban yang memberatkan di kemudian hari. Anda dapat bertanya pada diri sendiri terkait tujuan dalam mengajukan pinjaman modal. Seperti apakah tambahan modal ini benar-benar dibutuhkan dan apakah kondisi keuangan apotek mendukung untuk dapat membayar sesuai dengan yang ditentukan? Selanjutnya adalah sesuaikan jumlah pinjaman dan kebutuhan apotek dan yang paling penting adalah pengecekan terhadap legalitas dan kredibilitas lembaga peminjaman yang akan diajukan. Jika Anda yakin dapat menjawab pertanyaan secara logis, maka pinjaman dapat Anda ajukan dan gunakan sesuai dengan apa yang telah direncanakan, ya!
Modal dari Investor
Investor merupakan suatu perusahaan ataupun perseorangan yang melakukan aktivitas penanaman modal dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan atau imbal dari modal yang ditanamkan di apotek Anda. Tentu saja bukan hal mudah untuk mencari investor yang dapat menanamkan modal di apotek, terlebih apotek yang baru dijalankan, bukan?
Maka dari itu, perhatikan hal ini saat Anda akan mencari investor. Diantaranya, pilihkah investor yang berpotensi tinggi untuk menanam modal yang sesuai dengan apotek Anda. Buat proposal bisnis yang objektif dan lengkap. Biasanya Anda perlu membuat studi kelayakan bisnis apotek untuk menilai apakah apotek tersebut layak didirikan atau tidak. Lakukan presentasi secara menarik dan jelaskan hasil studi kelayakan serta strategi/rencana bisnis apotek Anda kepada investor untuk meyakinkan. Ingat, untuk berlaku jujur dan objektif untuk menjaga kepercayaan investor Anda, ya.
Nah, itulah 4 sumber modal yang dapat menjadi alternatif Anda untuk membangun bisnis apotek. Setiap pilihan mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing. Lebih dari itu, penting bagi Anda untuk mempersiapkan aspek yang diperlukan saat akan membangun bisnis apotek dengan baik, ya. Agar apotek Anda dapat berjalan dengan baik dan terus bertumbuh.