Meracik adalah kegiatan mencampur beberapa bahan untuk dijadikan obat (yang disebut obat racikan). Sebelum diracik, biasanya diawali dengan penggerusan, yaitu mengecilkan ukuran partikel dari suatu obat yang sudah ada. Misalnya menggerus tablet hingga menjadi serbuk. Obat racikan adalah obat yang disiapkan sesuai kaidah peracikan untuk memenuhi kebutuhan medis spesifik pada pasien. Contoh obat racikan diantaranya puyer atau serbuk bagi, krim racikan, sirup racikan, dan kapsul racikan. Obat racikan dibuat karena beberapa alasan, yaitu :
- Untuk tujuan kemudahan penggunaan obat. Misal untuk krim antiacne/jerawat merupakan racikan yang berisi campuran asam salisilat dan asam retinoat
- Karena keterbatasan sediaan obat yang ada di pasaran, misalnya obat untuk pasien anak-anak, dimana sediaan sirupnya belum tersedia
Hal yang perlu diperhatikan sebelum meracik
Kegiatan meracik merupakan salah satu pelayanan kefarmasian, baik di rumah sakit, klinik, puskesmas, dan apotek. Namun, apoteker perlu berhati-hati dalam meracik. Tidak semua obat boleh digerus dan diracik, karena dapat mengurangi efektivitasnya bahkan dapat membahayakan. Oleh karena itu, apoteker perlu melakukan skrining dalam pelayanan resep (dalam hal ini kesesuaian farmasetika) untuk memutuskan apakah obat dalam resep bisa diracik atau tidak.
Secara umum, hal yang perlu diperhatikan sebelum meracik obat diantaranya,
- Stabilitas obat-obat yang akan diracik
- Desain pelepasan obat
- Inkompatibilitas yaitu tidak tercampurnya komponen obat secara fisika maupun kimia sehingga dapat berakibat hilangnya potensi, meningkatnya toksisitas maupun efek samping obat
Obat yang tidak boleh digerus
Meracik umumnya didahului oleh menggerus obat. Secara umum, obat yang tidak boleh digerus atau dihancurkan adalah,
- Obat yang didesain dengan pelepasan terkontrol (controlled release)
- Obat yang disalut untuk memberi perlindungan atau menyamarkan rasa pahit
- Obat yang larut sebelum ditelan (dissolvable)
- Kapsul gel berisi cairan/minyak (liquid-filled gel capsule)
- Obat yang berbahaya (hazardous) atau menyebabkan iritasi
- Obat dengan jendela terapi sempit
Biasanya untuk menandakan, ada huruf khusus atau kode di penamaan obatnya, contoh XR untuk extended release. Berikut penjelasan mengenai beberapa kelompok obat yang tidak boleh digerus :
Obat modified release atau controlled release
Obat yang dirancang untuk melepaskan obatnya ke dalam tubuh secara perlahan atau bertahap. Penggerusan dapat merusak desain bentuk sediaan dan dapat menyebabkan peningkatan dosis sehingga membahayakan pasien (fatal dose). Jenisnya ada yang berupa :
- Sustained release (SR) yaitu bentuk sediaan yang dirancang untuk melepaskan obatnya ke dalam tubuh secara perlahan-lahan atau bertahap sehingga pelepasannya lebih lama dan memperpanjang aksi obat. Bertujuan untuk menjaga obat dalam konsentrasi efektifnya lebih lama, sehingga mengurangi frekuensi minum/penggunaan obat. Contoh Metformin SR, Asam Valproat SR
- Delayed release, yaitu bentuk sediaan yang dirancang tidak segera dilepaskan setelah diberikan tetapi setelah beberapa waktu kemudian baru dilepaskan (pelepasan ditunda). Contoh kapsul pulsative release.
Kode awalan atau akhiran | Tujuan sediaan |
CD (controlled delivery) CR (controlled release) CRT (controlled release tablet) DR (delayed release) ER, XR (extended release) LA (long acting) PA (prolonged action) | – Memperpanjang durasi aksi obat – Pelepasan obat bertahap selama waktu tertentu – Mengurangi frekuensi minum obat – Menunda pelepasan hingga lepas di tujuan atau organ tertentu |
Obat salut enterik (enteric coated)
Obat salut enterik mempunyai penyalut khusus yang berfungsi untuk melindungi lambung dari obat (karena obat mengiritasi lambung), melindungi obat dari asam lambung, atau target pelepasan obat di intestinal. Penggerusan dapat menyebabkan pelepasan obat terlalu cepat sehingga obat bisa dihancurkan oleh asam lambung atau obat mengiritasi dinding lambung. Biasanya obat jenis ini diberikan kode awalan atau akhiran EC, EN – enteric coated, contoh tablet natrium diklofenak salut enterik.
Obat yang disalut untuk menyamarkan rasa (taste-modified)
Penyalutan obat ada yang bermaksud untuk menyamarkan rasa, misalnya salut gula (sugar coated) untuk menyamarkan rasa pahit. Penggerusan dapat menyebabkan rusak/hilangnya salut gula sehingga rasa pahit menjadi begitu terasa. Hal ini dapat menyebabkan penerimaan pasien terhadap obat menurun. Biasanya obat jenis ini diberikan kode awalan atau akhiran SPT – strong persistent taste dan TS – taste, contoh Ceftin (Cefuroxim) SPT.
Obat yang larut sebelum ditelan (dissolvable)
Obat didesain untuk melarut di cairan ludah di lidah atau di bawah lidah. Penggerusan dan proses mengunyah akan menyebabkan obat kehilangan banyak dosis zat aktifnyanya. Jenis obat ini antara lain :
- Orally disintegrating tablet (ODT). Obat ini bertujuan agar cepat hancur dan larut di mulut sehingga membantu pasien yang sulit menelan (seperti anak-anak, pasien stroke dan pasien Parkinson), atau pada pasien yang mual muntah sehingga sulit menelan. Contohnya Ondansentron ODT dan Lamotrigine ODT.
- Tablet sublingual (SL) yaitu tablet yang digunakan dengan cara menempatkanya di bawah lidah (tidak langsung ditelan). Tujuannya agar cepat diserap/diabsorpsi. Contohnya tablet sublingual nitrogliserin dan tablet sublingual lorazepam. Penggerusan akan merusak tujuan sediaan tersebut
Liquid-filled gel capsule
Kapsul lunak yang berisi cairan atau minyak tidak boleh digerus atau dibuka cangkangnya. Penggerusan atau pengeluaran isi kapsul dapat menyebabkan kesalahan dosis. Biasanya diberi kode awalan atau akhiran LC (liquid within capsule), kapsul lunak, atau LF (liquid filled), contoh Bisacodyl.
Obat yang berbahaya (hazardous) dan iritan
- Obat yang membahayakan (hazardous) jika digerus contohnya adalah obat yang bersifat karsinogenik (obat kanker) dan obat-obat hormonal. Contoh Tamoxifen, Methotrexate, dan Dutasteride.
- Obat yang dapat mengiritasi (irritant) jika kontak dengan kulit atau saluran cerna. Penggerusan dapat menyebakan iritasi kulit (jika kontak dengan kulit), dan iritasi atau ulkus jika kontak dengan saluran cerna, contohnya Alendronate dan Risedronate.
Itulah beberapa jenis atau golongan obat yang tidak boleh digerus karena dapat mengurangi efektivitas bahkan dapat membahayakan pasien ataupun peracik. Selain itu, ada juga golongan obat yang tidak boleh saling dicampurkan dengan obat lainnya, yaitu golongan antibiotik. Alasannya adalah penggunaan antibiotik yang harus dihabiskan. Contohnya pencampuran antibiotik dengan analgesik. Hal ini tidak boleh dilakukan karena antibiotik yang digunakan sampai habis sedangkan analgesik hanya digunakan jika diperlukan (jika sakit) saja.
Ingat, untuk memperhatikan dan mengedukasi pasien mengenai batas waktu penggunaan obat racikan. Batas ini disebut juga BUD (beyond use date) atau masa pakai obat. BUD merupakan batas dimana obat setelah dibuka dari kemasan primernya tidak boleh digunakan lagi. Apa pentingnya informasi BUD? BUD berguna untuk mengurangi risiko yang dapat membahayakan pasien, seperti risiko bahaya karena degradasi produk obat secara fisika-kimia, kontaminasi mikroba, maupun pengaruh integritas dari kemasan.
Optimalkan pelayanan obat racikan dengan Software Apotek Digital
Pelayanan obat racikan termasuk pelayanan yang mengharuskan pasien/pelanggan menunggu lebih lama daripada obat non racikan. Sebab ada proses, skrining terhadap resep racikan, perhitungan kebutuhan bahan racikan, dan pembuatan sediaan racikan. Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian di apotek harus memastikan obat racikan yang dibuat sesuai, aman, dan berefikasi. Menurut Kepmenkes No mor 129/Menkes/SK/2008, waktu tunggu obat racikan adalah maksimal 60 menit, sedangkan obat non racikan adalah maksimal 30 menit.
Anda bisa mengoptimalkan pelayanan obat racikan di apotek dengan bantuan Software apotek yang lengkap dan handal yaitu Apotek Digital. Apotek Digital dilengkapi fitur Pelayanan termasuk Template Racikan. Disini, pengguna bisa mendokumentasikan formula atau resep racikan yang sering masuk ke apotek, membuat template untuk membantu perhitungan kebutuhan bahan racikan. Perhitungan kebutuhan racikan menjadi lebih cepat, akurat, dan otomatis menggunakan sistem. Praktis kan? Untuk mengetahui fitur lainnya di Apotek Digital bisa dibaca disini.
Sumber Pustaka : Which Tablets Should Never be Crushed diakses dari drugs.com