Menurut KBBI, substitusi adalah pengganti. Substitusi obat di apotek dapat didefinisikan sebagai penggantian obat (baik obat resep maupun nonresep) dengan syarat kandungan zat aktif, kekuatan, dan efek terapeutiknya sama. Banyaknya varian obat, baik generik berlogo dan obat ber-merk untuk satu zat aktif yang sama membuat teknik substitusi obat di apotek sering dibutuhkan. Salah satu tujuannya adalah agar tetap bisa memenuhi kebutuhan pasien/pelanggan sebab tidak semua variasi brand bisa dipenuhi oleh apotek.
(Baca juga : Bolehkah Apoteker Mengganti Obat di Resep?)
Tujuan Substitusi Obat di Apotek
Pada dasarnya tujuan dari substitusi obat adalah untuk memenuhi kebutuhan pasien terhadap obat sesuai dengan ketersediaan apotek dan kemampuan pasien. Semakin bertambahnya macam nama brand produk untuk zat aktif dan kekuatan yang sama, maka semakin banyak pula obat yang dikenal oleh masyarakat. Namun, pada dasarnya seringkali kita menemukan kebutuhan obat yang sama hanya dengan merk obat yang berbeda. Karena apotek tidak mungkin menyediakan obat dari berbagai brand/merk sesuai keinginan pasien, maka dilakukanlah substitusi obat.
Selain itu, substitusi obat juga bertujuan untuk memberikan pelayanan obat dengan harga yang lebih terjangkau bagi pasien yang mungkin kurang mampu. Misalnya, mengganti obat paten dengan obat generik yang harganya lebih terjangkau. Hal ini diperbolehkan sesuai dengan Pemenkes Nomor 9 Tahun 2017 pasal 21 ayat (2). Substitusi dapat dilakukan oleh seorang Apoteker atas persetujuan dokter/ataupun pasien yang bersangkutan.
(Baca juga : Obat Paten vs Obat Generik, Apa Perbedaannya?)
Tips Melakukan Substitusi Obat di Apotek
Nyatanya, substitusi obat tidak dapat dilakukan dengan mudah karena membutuhkan pengetahuan mengenai obat dari Apoteker dan TTK di apotek. Serta, terkadang pasien tidak mau mengganti obat dengan alasan tidak cocok dengan merk yang lain. Ataupun terlanjur tersugesti bahwa obat yang harganya lebih murah memilili kualitas yang lebih rendah pula.
Maka dari itu, perhatikan beberapa tips berikut saat Apotek Anda akan melakukan substitusi obat di apotek.
Kenali kondisi pasien
Sebelum memberikan rekomendasi obat pengganti sebaiknya Anda mengenali pasien terlebih dahulu. Dengan bertanya mengenai penggunaan obat ditujukan untuk siapa, keluhannya seperti apa, gejala yang timbul apa saja ataupun hal lainnya untuk menghindari adanya kesalahan dalam pemberian obat.
Selanjutnya, Anda dapat merekomendasikan beberapa pilihan obat pengganti yang tersedia di apotek. Berikan beberapa pilihan kepada pasien misalnya terdapat obat generik berlogo dan beberapa pilihan obat bermerk. Kemudian berikan keleluasaan pasien dalam memilih apa yang mereka inginkan.
Anda juga bisa menggali mengenai latar belakang atau sekilas kondisi finansial pasien. Untuk pelanggan dengan budget terbatas, Anda bisa merekomendasikan obat generik berlogo atau obat bermerk dengan harga relatif murah. Misalnya dengan melakukan strategi down selling. Namun, apabila pelanggan memiliki budget relatif tidak terbatas, Anda bisa melakukan strategi up selling dan cross selling dengan merekomendasikan obat bermerk dengan harga relatif tinggi beserta produk pelengkap yang membantu penyembuhan. Selain untuk membantu pasien, strategi-strategi penjualan tersebut juga membantu meningkatkan penjualan di apotek Anda.
(Baca juga : Strategi Up Selling, Down Selling, dan Cross Selling untuk Meningkatkan Penjualan Apotek)
Berikan penjelasan relavan terkait obat yang direkomendasikan
Pastikan dalam memberikan rekomendasi produk substitusi, Apoteker dan TTK bisa memberikan penjelasan dan informasi yang relavan dan sesuai. Misalnya menjelaskan bahwa kandungan zat aktif dan kekuatan sediaannya sama, mempunyai efek terapi yang sama, serta jelaskan pula kelebihan produk.
Terkait penggantian obat paten dan bermerk ke generik berlogo, jelaskan pula perbedaan mengapa obat generik harganya lebih murah dibandingkan dengan obat paten ataupun obat yang diminta oleh pasien. Selanjutnya, berikan juga penjelasan mengenai efek samping, cara pakai obat, kontraindikasi, dan cara penyimpanan obat yang benar.
(Baca juga : Informasi yang Harus Disampaikan Saat Pelanggan Membeli Obat di Apotek)
Tidak memaksa pasien/pelanggan
Hindari untuk memaksa pasien/pelanggan membeli obat yang Anda rekomendasikan. Setelah memberi penjelasan yang relavan, bersikaplah terbuka. Dalam memberi informasi dan penjelasan, gunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pasien. Jangan terbawa emosi jika pasien tetap pada keinginannya karena akan menimbulkan kesan ‘memaksa’ pasien untuk membeli obat yang Anda rekomendasikan. Dampaknya pelanggan/pasien bisa menjadi tidak nyaman dan enggan balik lagi ke apotek Anda.
Gunakan software apotek handal : Apotek Digital
Saat pelanggan datang membeli produk A namun stok di apotek tidak tersedia, Anda pasti berfikir “produk apa ya yang sama dengan permintaan pelanggan?” Terkadang membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mencari penggantinya. Pelanggan dibiarkan menunggu hingga akhirnya pelanggan memilih apotek lain yang dapat memberikan pelayanan dengan cepat.
Maka dari itu, penggunaan software apotek handal seperti Apotek Digital akan sangat berguna untuk memudahkan pencarian subtitusi obat dengan kandungan zat aktif yang sama. Dengan fitur ini, Anda dapat dengan mudah melacak opsi merk lain beserta stok dan harganya hanya dengan mengetik kandungan zat aktifnya saja.
Tidak hanya itu, fitur di Apotek Digital juga akan membuat pengelolaan apotek Anda menjadi sangat mudah, efisien, dan handal karena memang disesuaikan dengan kebutuhan di apotek. Ingin merasakan kemudahan mengelola apotek? Coba gratis disini.