Manfaat Key Performance Indicator KPI untuk Pertumbuhan Bisnis Apotek

Key Performance Indicator (KPI) atau Indikator Kinerja Utama adalah alat ukur yang digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi sejauh mana organisasi, tim, dan individu telah mencapai tujuan strategis yang telah ditetapkan. Di dalam bisnis apotek, KPI membantu untuk fokus pada area yang paling penting dan mengukur kinerja (baik apotek secara keseluruhan dan individu karyawan) secara objektif. Dengan adanya KPI, apotek mempunyai key target atau tujuan utama yang jelas dan perlu di-track yang mana itu sangat berpengaruh terhadap hasil strategi bisnis.

(Baca juga : Masalah yang Sering Terjadi Hingga Membuat Apotek Merugi)

Manfaat Penerapan KPI di Apotek

Menerapkan KPI di bisnis apotek mempunyai beberapa manfaat, diantaranya :

1. Pengukuran Kinerja Apotek dan Karyawan. Indikator KPI sebagai alat bantu untuk mengukur kinerja tim maupun karyawan. Menilai seberapa jauh usaha yang dilakukan memberikan dampak bagi kemajuan bisnis
2. Membuat Penyesuaian. KPI membuat goal atau tujuan dengan jelas. Termasuk owner bisa dengan mudah menilai ‘gagal’ dan ‘sukses’ terhadapt target tertentu
3. Memudahkan Pengambilan Keputusan. Dengan data yang jelas dan terukur, manajemen dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis
4. Peningkatan Produktivitas. KPI membantu karyawan untuk fokus terhadap target tujuan. Lebih semangat dalam mencapainya sehingga akan meningkatkan produktivitas dan efisiensi kerja
5. Motivasi Karyawan. KPI yang jelas dan terukur dapat memotivasi karyawan untuk mencapai target yang telah ditetapkan, serta meningkatkan produktivitas dan kepuasan kerja.
6. Pertumbuhan Bisnis Apotek. Dengan fokus pada indikator kinerja utama, apotek dapat meningkatkan performa apotek baik dari segi pendapatan maupun pelayanan. Ini dapat mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.

(Baca juga : Empat Tanda Keuangan Apotek Sedang Tidak Sehat)

Contoh KPI di Apotek

Setiap organisasi atau perusahaan menggunakan KPI yang berbeda bergantung dari jenis usaha, area bisnis, faktor manajemen, dan lain-lain. Namun, KPI memiliki beberapa karakteristik utama yaitu spesifik, measurable (terukur), achievable (dapat dicapai), relavan, dan time-based (terikat waktu).

Sederhananya, Key Performance Indicator merupakan goal atau tujuan yang ingin dicapai. Misal untuk menghasilkan keuntungan tertentu, apotek harus bisa menjual produk hingga mencapai total penjualan/omzet Rp100juta di Bulan Januari 2025. Anda bisa memecahnya menjadi target omzet mingguan Rp25juta dan target omzet harian Rp3,5juta. Jika dalam 1 hari apotek bisa menjual lebih dari target harian, maka KPI terpenuhi. Namun jika tidak, maka perlu dievaluasi.

(Baca juga : Keterampilan Dasar yang Harus Dimiliki Karyawan di Apotek)

Beberapa contoh KPI yang bisa diterapkan di apotek diantaranya :

• Jumlah kehadiran karyawan on time dalam 1 bulan
• Target penjualan harian, mingguan, hingga bulanan
• Target penjualan produk mendekati expired date dalam 6 bulan
• Frekuensi penjualan harian
• Selisih ketika stock opname bulanan

Tips Menerapkan KPI dengan Efektif di Apotek

Dalam menerapkan KPI secara efektif, ada beberapa hal yang harus diperhatikan :

1. Tentukan KPI secara jelas, baik untuk apotek keseluruhan, tim, maupun karyawan
2. Sosialisasikan kepada seluruh karyawan yang terkait. Sampaikan apa yang menjadi target utama
3. Tinjau KPI secara periodik, bisa mingguan atau bulanan. Lakukan evaluasi dan penyesuaian secara berkala
4. Untuk penerapan yang lebih efektif, gunakan software apotek yang lengkap

Penerapan KPI di Software Apotek Digital

Selain sebagai sistem kasir dan pengelolaan persediaan, Apotek Digital juga dilengkap fitur untuk manajemen KPI di apotek. Anda sebagai pebisnis dapat dengan mudah menetapkan parameter KPI, menetapkan KPI untuk setiap karyawan, termasuk melihat pencapaian dan laporan KPI. Kelola apotek jadi lebih mudah dan efisien dengan software apotek terbaik dengan fitur terlengkap.